Alamat
IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal
notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format
bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka
nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat
beberapa pengecualian nilai).
Alamat
IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet
mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network
Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.
Alamat
IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
Alamat unicast, merupakan alamat yang mengindentifikasikan
satu interface yang digunakan untuk komunikasi satu ke satu, dengan menunjuk
satu host.
- Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
- Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Dalam
RFC 791, IPv4 dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan dari oktet pertamanya
seperti terlihat pada tabel dibawah:
Kelas IPv4
|
|
Oktet pertama
(desimal) |
|
Oktet pertama
(biner) |
Digunakan oleh
|
|
|
||||
Kelas A
|
|
1–126
|
|
0xxx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
|
Kelas B
|
|
128–191
|
|
10xx xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala
besar
|
|
|
||||
Kelas C
|
|
192–223
|
|
110x xxxx
|
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
|
Kelas D
|
|
224–239
|
|
1110 xxxx
|
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
|
Kelas E
|
|
240–255
|
|
1111 xxxx
|
Direservasikan, umumnya digunakan sebagai alamat percobaan
(eksperimen dan bukan alamat unicast)
|
Namun ada
pengecualian pada beberapa alamat, yang disebut special user addresss yaitu:
blok alamat CIDR
|
|
Penjelasan
|
|
Referensi
|
0.0.0.0/8
|
|
Current network (only valid as source address)
|
|
RFC 1700
|
10.0.0.0/8
|
|
Private network
|
|
RFC 1918
|
127.0.0.0/8
|
|
Loopback
|
|
RFC 5735
|
169.254.0.0/16
|
|
Link-Local
|
|
RFC 3927
|
172.16.0.0/12
|
|
Private network
|
|
RFC 1918
|
192.0.0.0/24
|
|
Reserved (IANA)
|
|
RFC 5735
|
192.0.2.0/24
|
|
TEST-NET-1, Documentation and example code
|
|
RFC 5735
|
192.88.99.0/24
|
|
IPv6 to IPv4 relay
|
|
RFC 3068
|
192.168.0.0/16
|
|
Private network
|
|
RFC 1918
|
198.18.0.0/15
|
|
Network benchmark tests
|
|
RFC 2544
|
198.51.100.0/24
|
|
TEST-NET-2, Documentation and examples
|
|
RFC 5737
|
203.0.113.0/24
|
|
TEST-NET-3, Documentation and examples
|
|
RFC 5737
|
224.0.0.0/4
|
|
Multicasts (former Class D network)
|
|
RFC 3171
|
240.0.0.0/4
|
|
Reserved (former Class E network)
|
|
RFC 1700
|
255.255.255.255
|
|
Broadcast
|
|
RFC 919
|
Kelas-kelas alamat
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP
kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.
Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet
terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan
pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas
D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit
sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat
"eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada
masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan
sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas
Alamat
|
Nilai
oktet pertama
|
Bagian
untuk Network Identifier
|
Bagian
untuk Host Identifier
|
Jumlah
jaringan maksimum
|
Jumlah
host dalam satu jaringan maksimum
|
Kelas A
|
1–126
|
W
|
X.Y.Z
|
126
|
16,777,214
|
Kelas B
|
128–191
|
W.X
|
Y.Z
|
16,384
|
65,534
|
Kelas C
|
192–223
|
W.X.Y
|
Z
|
2,097,152
|
254
|
Kelas D
|
224-239
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Multicast IP Address
|
Kelas E
|
240-255
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Dicadangkan; eksperimen
|
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi,
mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi.
Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi
ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada
saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang
baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang
dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat Unicast
Alamat unicast
inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat
saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat
host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast
menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan
sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari
1.x.y.z
hingga 223.x.y.z
. Sebuah
alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.Jenis-jenis alamat unicast
· Alamat publik
alamat
publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak
ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah
terhubung ke Internet.
Ketika
beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke
dalam sebuah router sehingga
lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya.
Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama
masih terkoneksi dengan Internet.
· Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi
yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat
memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang
telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika
sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema
alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin
telah ditetapkan oleh InterNIC atau
organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu
dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak
dapat dihubungi oleh host lainnya.
· Alamat Privat
Setiap node
IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork
IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke Internet akan membutuhkan
sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan
Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke
Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet
miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik
yang unik secara global.
Ruangan
alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918
didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
- 10.0.0.0/8
- 172.16.0.0/12
- 192.168.0.0/16
Sementara
itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:
- 169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi
(private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network
identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1
hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24
bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan
pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki
20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat
digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12
mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan
pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari
256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki
16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan
dengan menggunakan skema subnetting apapun di
dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16
dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat
jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang
alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan
alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP
privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)).
Ruang
alamat
|
Dari
alamat
|
Sampai
alamat
|
Keterangan
|
010.000.000.000/8
|
010.000.000.001
|
010.255.255.254
|
Ruang alamat privat yang sangat besar
(mereservaskan kelas A untuk digunakan)
|
172.016.000.000/12
|
172.016.000.001
|
172.031.255.254
|
Ruang alamat privat yang besar (digunakan
untuk jaringan menengah hingga besar)
|
192.168.000.000/16
|
192.168.000.001
|
192.168.255.254
|
Ruang alamat privat yang cukup besar
|
(digunakan untuk jaringan kecil hingga
besar)
|
|||
169.254.000.000/16
|
169.254.000.001
|
169.254.255.254
|
Digunakan oleh fitur Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
|
Alamat Multicast
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan
oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast
untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data
"satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut
dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat
tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat
buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast.
Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua
paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful).
Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya
adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk
mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah
jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat
meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless).
Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah
131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan
paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting,
atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang
ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di
dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network
broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan
kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP
ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan
dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet
yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli.
Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255.
Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat
131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network
identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host
dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922
mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini
ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian,
hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier
yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan
jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan
alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini
adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255).
Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian
data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network
identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat
secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP)
atau Dynamic Host Configuration
Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan
sewaan alamat IP kepadanya.
v
Format
Paket IPv4
Paket-paket
data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP
terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP
menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan
IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP
Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP
memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum
dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" (encapsulation)
dengan header protokol lapisan antar muka jaringan dan trailer-nya, untuk
membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang
memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada
gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4
Header IP terdiri
atas beberapa field sebagai berikut :
- Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan.
- Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
- Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.
- Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.
- Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..
- Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
Bit 0 = reserved,
diisi 0.
Bit 1 = bila 0 bisa
difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi
lagi.
7. Fragment Offset.
Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang
bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah
v
IPv4
Kelas C
IPv4
terbagi atas beberapa kelas, namun disini penulis hanya membahas Ipv4 kelas C,
adapun definisi dari IPv4 kelas C adalah IP Adress yang Network IDnya terdiri
dari 24 bit dan host ID 8 bit, sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta host
network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Untuk lebih jelasnya
lihatlah gambar pembagian net ID dan host ID IPV4 kelas C sebagai berikut :
v
Aturan
Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut
adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang
digunakan :
- Network ID tidak boleh sama dengan 127. Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu desimal untuk menunjuk dirinya sendiri.
- Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255. Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
- Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0. IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan bukan suatu host.
4. Host ID harus unik
dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki
host ID yang sama.
v
Subnetting
Suatu
subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask
) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address,
yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address
yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan
bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask
berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ).
Subnetting
dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP
Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan
Broadcast Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host
berharga 0, sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1.
Seperti yang telah dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah
alamat network yang berguna pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu
mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain.
Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi
serta gateway untuk mencapai network tersebut. Subnetting hanya berlaku pada
network lokal. Bagi network di luar network desimal, nomor network yang
dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.
v Subnetting Alamat
IPv4 kelas C
Tabel
berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network
identifier kelas C.
Jumlah subnet
(segmen jaringan) |
Jumlah subnet bit
|
Subnet mask
(notasi decimal bertitik/ notasi panjang prefiks) |
Jumlah host tiap subnet
|
1-2
|
1
|
255.255.255.128
atau /25
|
126
|
3-4
|
2
|
255.255.255.192
atau /26
|
62
|
5-8
|
3
|
255.255.255.224
atau /27
|
30
|
Tabel
b. Subnetting Alamat IPv4 kelas C