Selasa, 04 Juni 2013

bab 7

Bab Vii Ospf

1,4,5

1,4,5

bab 7

Bab Vii Ospf

bab 6

BAB VI

bab 5

BAB V

bab 4

BAB IV ip

bab 3

BAB III
KONFIGURASI DASAR
1.     Konfigurasi Pada Router
a.     Konfigurasi Interface
Sebelum konfigurasi interface, lakukan konfigurasi reset. Untuk melihat jumlah dan status interface jaringan pada Router Mikrotik Anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut:

Kolom paling kiri(#) menandakan nomor index sebagai acuan interface mana yang akan dikonfigurasi, misalnya Anda ingin mengkonfigurasi interface ether1, maka memilih nomor index 0. Simbol R, didepan ether1 menandakan interface tersebut running (kabel terhubung dengan baik).
Mengganti nama interface dapat dilakukan dengan perintah seperti berikut:
[admin@mikrotik] >interfaceset 0 name=ether1
Untuk melihat kembali nama baru dari interface, perintah yang digunakan adalah:
[admin@mikrotik] >interfaceprint
Untuk menonaktifkan (disabel) jika ada interface router yang memang yang akan digunakan dengan perintah sebagai berikut:
[admin@mikrotik] >interface disable 3
Untuk melihat kembali nama baru dari interface, perintah yang digunakan adalah:
[admin@mikrotik] >interfaceprint

b.     Konfigurasi IP Address
Berdasarkan skenario topologi yang dirancang maka IP Address yang akan dikonfigurasi di ether1 adalah 60.1.1.2/30, perintah yang dapat digunakan untuk mengkonfigurasi IP Address pada ether 1 adalah:
[admin@mikrotik] >ip address add address=60.1.1.2/30 interface=ether1
Sedangkan untuk ether2, konfigurasi IP Address 192.168.1.1/24 dengan perintah:
[admin@mikrotik] >ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether2
Setelah kedua IP Addresd dikonfigurasikan, periksalah kembali konfigurasi tersebut dengan perintah:
[admin@mikrotik] >ip address print

Bila menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IPàAddressà tombol Add, seperti gambar berikut:

Untuk menghapus sebuah IP Address, misalnya ingin menghapus IP Address 60.1.1.2/30 pada ether1, Anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut:
[admin@mikrotik] >ip address remove 0
[admin@mikrotik] >ip address print

c.      Konfigurasi Gateway
Setelah mengkonfigurasikan IP Address pada masing-masing interface maka selanjutnya Anda harus mengkonfigurasikan default gateway. Default gateway merupakan Router ISP yang berfungsi sebagai gerbang bagi Router Mikrotik Anda untuk menuju internet. Pada skenario ini, Router ISP memiliki IP address 60.1.1.1 dan internet akan diwakili oleh IP Address 0.0.0.0/0.
Perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasikan default gateway sebagai berikut:
[admin@mikrotik] >ip routeadd dst-address=0.0.0.0/0 gateway=60.1.1.1
[admin@mikrotik] >ip route print

Bila Anda menggunakan Winbox, konfigurasi dapat dilakukan melalui menu IPà Routes, tab Routes à Add.

d.     Konfigurasi DNS Server
DNS Server berfungsi memetakan hostname atau domain situs-situs di Internet menjadi IP Address. Berdasarkan skenario, maka DNS server yang digunakan adalah DNS server dengan IP Address 60.1.1.1, sehingga perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
[admin@mikrotik] >ip dns set server=60.1.1.1 allow-remote-requests=yes
[admin@mikrotik] >ip dns print
                              servers : 60.1.1.1
allow-remote-requests    : yes
   max-udp-packet-size : 512
                    cache-size : 2048KiB
               cache-max-ttl    : lw
                   cache-used  : 5KiB
Bila menggunakan Winbox, maka konfigurasi dapat Anda lakukan melalui menu IPàDNSàtombol Settings, seperti gambar berikut:

Setelah DNS dikonfigurasikan, maka seharusnya Router Mikrotik sudah terhubung ke Internet. Anda dapat mengujinya dengan menggunakan ping seperti berikut ini:
[admin@mikrotik] >ping www.google.com
Gunakan CTRL + C untuk menghentikan ping Anda.

e.     Konfigurasi NAT
Router Mikrotik pada skenario ini merupakan router yang berada di antara jaringan publik(internet) dan jaringan lokal(LAN). Router yang berada pada posisi tersebut harus menjalankan Network Address Translation (NAT) yang berfungsi mengganti IP Address pada setiap paket data yang keluar dari komputer user(IP Address Private ) menjadi IP Address Publik yang ada di ether 1, sehingga dapat menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP saja.
Di dalam menerapkan NAT, dikenal teknik masquerade yang merupakan teknik penggantian otomatis IP Address private menjadi IP Address publik yang ada di Router Mikrotik.
[admin@mikrotik] >ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action masquaerade
·       Action                   : aksi yang dapat dilakukan pada paket.
·       Masquerade         : alamat IP lokal akan ditranslasikan ke IP public.
·       Chain                    : proses yang akan dialami oleh paket.
·       Out-interface        : interface pada router sebagai jalan keluarnya paket.

[admin@mikrotik] >ip firewall nat print
Yang perlu diperhatikan pada perintah di atas adalah opsi out-interface=ether1, ini karena interface yang digunakan untuk menuju internet adalah ether1. Begitu juga dengan opsi action=masquerade yang akan membuat IP Address pengirim (192.168.1.2, 192.168.1.3, dst) yang ada pada setiap paket data yang keluar dari Router Mikrotik akan menggunakan IP Address publik 60.1.1.1.
Bila ingin menggunakan Winbox untuk mengkonfigurasikan NAT, maka Anda dapat melakukan melalui menu IPà Firewallàtab NAT, dengan masquerade dapat Anda konfigurasikan pada tab Action.



Mikrotik Sebagai DHCP Server


DHCP Server ( Dynamic Host Configuration Protocol ) adalah Sebuah Server yang menyediakan Services atau memberikan layanan IP Address Otomatis bagi Client yang IP Address-nya di setting Automatic. DHCP Server menyediakan konfigurasi IP Address Otomatis yang meliputi : IP Address, IP Gateway dan IP DNS Server.
Membuat DHCP Server Mikrotik memanglah sangat mudah, tapi bagi beginner bisa bikin puyeng juga. So… Artikel ini adalah konfigurasi yang lebih manusiawi dengan konfigurasi melalui Winbox. Selain melalui Winbox, kita bisa melakukan konfigurasi DHCP Server melalui Console / CLI, Telnet, WebBox, dll.
Berikut ini Step by Step membuat DHCP Server Mikrotik dengan Winbox :
1. Pastikan semua konfigurasi Mikrotik telah selesai dan siap pakai. Lalu masuk ke menu : IP -> DHCP SERVER.
2. Pada menu DHCP Server, pilih menu DHCP Setup untuk memulai Wizard-nya. Lalu pilih interface yang akan di gunakan untuk memberikan layanan DHCP. Tentunya disini kita akan mengunakan Interface LAN lalu kita klik Next.
3. Selanjutnya kita menentukan DHCP Address Space. Karena IP Address jairngan LAN kita adalah 192.168.0.xxx/24 maka secara otomatis Wizard akan menawarkan DHCP Address Space : 192.168.0.0/24
4. Selanjutnya kita menentukan IP Gateway untuk DHCP ini. IP Gateway adalah IP Address dari interface yang menjembatani antara jaringan LAN dan Mikrotik, tentunya pada contoh Mikrotik ini kita gunakan IP Address : 192.168.0.1, lalu kita klik Next.
5. Selanjutnya kita menentukan DHCP IP Address Range alias alokasi IP Address yang akan di layani untuk Client. Pada Mikrotik ini kita tentukan IP Address Range yang dilayani adalah 192.168.0.100192.168.0.200. Lalu kita Klik Next.
6. Selanjutnya menentukan IP Address DNS Server. Disini kita dapat mengunakan IP DNS yang di gunakan oleh Provider kita atau bisa mengunakan IP DNS punya Nawala, yaitu :  180.131.144.144 dan 180.131.145.145. Lalu kita klik Next
7. Selanjutnya kita menentukan LEASE TIME alias Waktu Persewaan IP Address atau Waktu yang di sewakan. Intinya adalah Lama waktu yang diberikan kepada Client untuk mengunakan IP Address otomatis dari DHCP Server Mikrotik. Misalnya kita berikan waktu 4 jam ( 4:00:00 ) -> Artinya : Jika Client masih terkoneksi ke jaringan LAN melebihi waktu 4 jam, maka Client tersebut akan tetap mendapatkan IP Address yang sama dan lease time-nya kembali mulai 4 jam lagi. Namun jika dalam waktu 4 jam Client sudah tidak terkoneksi ke jaringan maka IP Address tersebut dapat digunakan oleh Client yang lain. Lalu kita klik Next.
8. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini : “Setup has completed successfully”. Berarti Wizard DHCP Server telah selasai dan telah sukses kita lakukan. Lalu kita klik “OK”.
9. Selanjutnya kalau kita buka menu : IP -> POOL maka kita akan ada IP Pool baru dengan nama “dhcp_pool1″ yang berisi IP : 192.168.0.100192.168.0.200. ( lihat langkah ke 5 ).
10. Selanjutnya kita dapat mengamati pada menu tab “Leases”. Disitu ditampilkan informasi dari Layanan DHCP Server, termasuk informasi client penguna DHCP. Informasi tersebut berupa : Nama Host, IP Address yang digunakan, Mac Address, Lease Time, dll. Kita juga dapat menjadikan suatu IP Address khusus bagi suatu client tertentu, istilahnya adalah IP Address Reservation ( Reservasi IP Address ). IP Address Reservation dilakukan berdasarkan Mac Addres. Cukup Klik IP Address yang akan di buat statik lalu klik menu “Make Static” atau dengan cara Klik kanan lalu klik “Make Static”.
Mikrotik Sebagai Hotspot
Dengan menggunakan Mikrotik sebagai Hotspot, anda dapat mengkonfigurasi jaringan wireless yang hanya bisa digunakan dengan username dan password tertentu. Anda juga dapat melakukan manajemen terhadap user-user tersebut. Misalnya, mengatur durasi total penggunaan hotspot per user, membatasi berapa besar data yang dapat di download tiap user, mengatur konten apa saja yang boleh diakses user, dll.