Jumat, 31 Mei 2013

APJK Pertemuan 12 "Kelompok 9"


OSPF(Open Shortest Path First)merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol)yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPFmerupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.



OSPF memiliki 3 tabel di dalam router :
a.     Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
b.     Adjecency database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
c.      Topological database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF sebagai berikut
·       Tidak menghasilkan routing loop
·       Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
·       Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
·       Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area
·       Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF sebagai berikut :
·       Membutuhkan basis data yang besar
·       Lebih rumit

Kamis, 30 Mei 2013

APJK Pertemuan 11 "Kelompok 7"

Pada postingan kali ini masih melengkapi postingan kelompok sebelumnya yang belum sempurna:


APJK Pertemuan 10 "Kelompok 6"


Membangun Jaringan 4 Lantai Dengan Jalur Ganda Menggunakan OSPF
Pada postingan sebelumnya saya telah membahas tentang  "Membangun Jaringan 4 Lantai Dengan Jalur Ganda" naah pada postingan ini hanya bertambah dengan menggunkan OSPF.
Apa itu OSPF??
OSPF adalah Singkatan dari “Open Shortest Path First.” OSPF adalah metode untuk menemukan jalur terpendek dari satu router yang lain dalam jaringan area lokal (LAN). Selama jaringan yang berbasis IP, algoritma OSPF akan menghitung cara yang paling efisien untuk data yang akan dikirimkan.
Jika ada beberapa router pada jaringan, OSPF membangun tabel (atau topografi) dari koneksi router. Ketika data dikirim dari satu lokasi ke lokasi lain, algoritma OSPF membandingkan pilihan yang tersedia dan memilih cara yang paling efisien untuk data yang akan dikirim. Hal ini membatasi penundaan yang tidak perlu dalam transmisi data dan mencegah loop tak terbatas.
naah untuk pengaturan pada routernya sendiri yaitu dengan :

Resume 6 "Load Balanced"


Membagi trafik ke dua atau lebih jalur sehingga setiap jalur bisa digunakan secara optimal
Fail Over
Sistem proteksi untuk menjaga apabila link utama terganggu, secara otomatis akan memfungsikan jalur cadangan
Pembagian trafik dilakukan berdasarkan probabilitas . Kita harus mengetahui kapasitas masing-masing link dan membagi trafik ke setiap interface sesuai dengan proporsinya .Misalnya kita memiliki 2 buah gateway, A dengan kapasitas 1 mbps, dan B dengan kapasitas 2 mbps, maka kita akan membagi trafik menjadi 3 = 2:1 = 1 ke A dan 2 ke B.
Untuk bisa melakukan load balance dengan baik, kuasailah fitur-fitur berikut ini: Static route dan policy route , Firewall Mangle dan Firewall src-nat . Untuk yang lebih advanced, perlu juga menggunakan : OSPF dan BGP.
Pada jaringan yang sederhana, kita hanya  bisa mengatur jalur uplink. Kita bisa mengatur koneksi mana yang lewat ke jalur yang mana, tetapi kita tidak bisa mengatur lewat mana jalur yang digunakan untuk downlink, karena hal tersebut bergantung pada routing internet secara keseluruhan.
Untuk “mengatur” jalur downlink, kuncinya pada penggunaan src-nat pada tiap gateway, pada saat request dikirimkan ke internet.  Data yang di NAT dengan IP yang ada pada gateway A, akan kembali melalui gateway A. Jika kita hanya menggunakan masquerade untuk tiap interface gateway, maka data akan kembali pada interface yang sama dengan interface uplink.
Skema Kerja Load Balanced

Resume 5 "Pengenalan MPLS"


3 metode dalam melakukan networking
1.      Routing : RIP, OSPF, BGP
2.       Bridging  : STP, RSTP, Mesh
3.       Switching : MPLS, ATM, Frame Relay
Konsep Switching Adalah metode komunikasi jaringan yang melakukan pengiriman data dalam kelompok-kelompok dalam ukuran tertentu . Setiap kelompok ditransmisikan tidak terkait dengan kelompok lainnya . Jaringan memiliki kemampuan untuk mengalokasikan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan utilisasi dan kualitas transmisi.
Multi Protocol Label Switching Adalah metode transmisi paket data yang berdasarkan label yang melekat pada paket dan “label forwarding table” dengan beban yang minimal. MPLS tidak memerlukan packet header dan routing table
Cara Kerja MPLS

Resume 4 "Border Gateway Protocol (BGP)"



BGP adalah protokol routing utama (satu-satunya) yang saat ini digunakan untuk menjalankan Internet. Dengan BGP memungkinkan internet diselenggarakan secara desentralisasi, sehingga tidak tergantung hanya pada satu node saja. BGP hanya mempertukarkan informasi routing, tidak menunjukkan network topology.
BGP adalah Protokol Routing yang digunakan untuk bertukar informasi routing antar network yang besar (AS). Pemilihan routing berdasarkan prefix yang paling spesifik dan juga jarak terpendek (AS path). Mensupport CIDR (Classless InterDomain Routing) Routing yang tidak membedakan kelas. RouterOS mensupport BGPv4 RFC1771. 
BGP Network

Menggunakan protocol TCP port 179. Menggunakan sistem “path vector protocol” untuk menghitung “jarak/metric” dan menghindari loop. Incremental updates, jika terjadi perubahan routing, yang dikirimkan hanyalah updatenya saja, bukan keseluruhan informasi routing.
Kita butuh menggunakan BGP bila:
Network dual/multihomed (terkoneksi ke satu atau beberapa AS).
Memiliki alokasi IP Address Public sendiri yang akan diadvertised ke Internet.

Resume 3 "OSPF"

Autonomous System (AS) adalah sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dikendalikan oleh sebuah network operator.
Karena sebuah Autonomous System (AS) memiliki skala jaringan yang sangat besar maka penggunaan routing menjadi sangat penting dan kritis.  Informasi routing haruslah tepat dan kesalahan melakukan  distribusi informasi routing harus diminimalisasi sedikit mungkin.  Sangatlah tidak nyaman jika harus menuliskan rule routing untuk puluhan bahkan ratusan router secara static. OSPF merupakan sebuah routing protokol yang dapat mendistribusikan informasi routing secara otomatis. OSPF juga merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF juga mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan  sistem pengelompokan yaitu area. 
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah  protocol routing otomatis (Dynamic Routing) yang  mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network walaupun jaringan tersebut bisa berubah-ubah secara dinamis. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior  Gateway Protocol) yang memiliki kemampuan Link-state dan Algoritma Dijkstra yang jauh lebih  efisien dibandingkan protocol IGP yang lain. Menggunakan protocol tersendiri yaitu protocol 89. OSPF digunakan untuk management informasi dan distribusi routing di dalam sebuah AS.
Element of OSPF:
Area adalah system grouping yang digunakan di protocol OSPF yaitu gabungan dari beberapa router IR
(Internal Router) yang berjumlah <80 router.
IR adalah router yang tergabung dalam sebuah area OSPF.
ABR adalah router yang menjembatani area satu dengan area yang lain.
ASBR adalah sebuah router yang terletak  di perbatasan sebuah AS (Router Terluar dari AS) dan bertugas  untuk menjembatani antara router yang ada di dalam AS dengan Network lain (Berbeda AS).
OSPF Setting
Router-id # Memberi pengenal pada router. 
·         Berformat 32bit seperti IP, tidak boleh ada yang sama dalam sebuah jaringan OSPF. 
·          Jika diisi 0.0.0.0 maka router akan otomatis menggunakan IP terbesar yang ada pada interface
Redistribute Default Route # Mendistribusikan default route #Option ini hanya digunakan atau diaktifkan pada router ASBR
Redistribute Connected Routes  #Mendisitribusikan route yang  terpasang dan aktif pada interface
Redistribute Static Routes # Mendistribusikan route static yang ada pada table /ip route
 Redistribute RIP Routes # Mendistribusikan route hasil RIP
Redistribute BGP Routes # Mendistribusikan route hasil BGP
Tipe Routing OSPF

Resume 2 "Tunnel"

IP Tunnel
Tunnel adalah sebuah metode penyelubungan (encapsulation) paket data di jaringan TCP/IP, yang biasanya digunakan untuk mensimulasikan koneksi fisik antara dua network melewati jaringan yang lebih besar (WAN/Internet).

IPIP adalah salah satu protocol tunnel yang paling sederhana dan ringan yang mampu menghubungkan
dua router melewati jaringan TCP/IP.  IPIP Tunnel bisa dibuat di menu Interface dan dianggab sebagai interface (fisik tetapi virtual) yang independen.   Sudah banyak type router support protocol ini seperti
CISCO dan Linux.  IPIP Tunnel bisa digunakan untuk : Routing antar local network melewati jaringan internet , Digunakan untuk menggantikan Source Routing ,Interface IPIP tunnel tidak bisa dimasukkan dalam bridge network (bridge port). 
[LAB-1] IPIP Tunnels


[LAB-2] IPSec   

IPIP untuk menghubungkan kedua network
IPSec untuk mengamankan tunnel IPIP 
EoIP Example

[LAB-3] EoIP Tunnels

[LAB-4] Mikrotik Vlan Trunking

kelompok 7 APJK




















Pengaturan Router Utama

1.       Buka Aplikasi Winbox
2.       Klik MAC Address Router, klik connect.
3.       New Terminal, ketikan perintah: system reset, -enter-


1.       Tekan Y, tunggu sampai router Disconnect, kemudian klik Ok.
2.       Jalankan kembali winbox.
3.       Muncul Dialog Configuration
4.       Kemudian klik remove configuration.
5.       Muncul Dialog Router Disconnect, klik OK.
6.       Jalankan kembali Aplikasi Winbox, Sampai pada langkah ini, Router Anda sudah di reset.

7.       Setting Interface Seperti gambar berikut :



Keterangan :
·         Pada Ether 1 diubah menjadi WAN
·         Pada Ether 2 diubah menjadi Router 1
·         Pada Ether 3 diubah menjadi Router 2
·         Pada Ether 4 diubah menjadi Router 3

- Setting IP Address pada masing-masing Ethernet, seperti pada gambar berikut ini :

resume 1


Static Route & Policy Route
Lakukanlah terlebih dahulu!
Ubahlah nama Router System Identity menjadi :  “XX-NAMA ANDA”
Aktifkan neighbor interface pada WLAN1
Buatlah username baru dan berilah
password (group full)
Proteksilah user Admin (tanpa password)
hanya bisa diakses dari 10.10.10.30/31 (grup full)
Buatlah user “demo” dengan grup read
[LAB-1] System Identity:Aktifkan semua interface
[LAB-2] Activate Neighbour Protocol :Aktifkan  Neighbour Protocol  pada wlan1
[LAB-3] User Configuration
[LAB-4] Konfigurasi Dasar
IP CONFIGURATION
 Routerboard Setting :
·         WAN IP : 10.10.10.x/24
·          Gateway : 10.10.10.100
·          LAN IP : 192.168.x.1/24
·          DNS : 10.100.100.1
·         Services: Src-NAT and DNS Server
  Laptop Setting
·          IP Address : 192.168.x.2/24
·          Gateway : 192.168.x.1
·          DNS : 192.168.x.1
Routed Network
Pengaturan jalur antar network segment berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal),
pada OSI layer Network.  Tiap network segment biasanya memiliki subnet  network (IP Address) yang berbeda-beda.
ROUTING
Tipe Informasi Routing
MikroTik RouterOS tipe routing sbb:
1.       dynamic routes
       yang akan dibuat secara otomatis:
•  saat menambahkan IP Address pada interface
•  informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.
2.       static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana  trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
Parameter Dasar Routing
1.        Destination
2.        Gateway
3.       Pref Source
4.       Distance
[LAB-5] P2P Addressing
[LAB-7] Static Route (Fail Over)
[LAB-8] Routing – Scope
Routing Type
Kita bisa melakukan blok untuk dst-address tertentu menggunakan static route :
1.        Blackhole
2.        Prohibit
3.       Unreachable
Ketiga tipe di atas tidak membutuhkan IP Address gateway
[LAB-9] Pref-Source
[LAB-10] Route Mark: WLAN1: Untuk traffic dari 192.168.x.0/24,  WLAN2: Untuk traffic dari 172.16.x.0/24
[LAB-11] Route Mark :WLAN1: All other traffic, WLAN2: Web only

Merancang Jaringan 4 Lantai dengan Jalur Ganda”

A.     TUJUAN
Dapat merancang jaringan 4 lantai dengan jalur ganda

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Komputer
2.      Router / switch
3.      Kabel  jaringan

C.     KonsepPerancangan
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router  utama, router lantai 1, router lantai 2, router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya sling terhubung serperti gambar dibawah ini: (JALUR GANDA)
DESAIN RANCANGAN